Medan-PLUR: Diki (19) warga Jalan Batang Kuis, Gang Madrasah, Dusun II, Pasar VI, Batang Kuis nyaris tewas dan terpaksa harus dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Muhammadiyah. Pasalnya ia jatuh dari lantai 3 ruko kedalam lobang penampungan kotoran/sepsitenk WC ketika sedang mengerjakan proyek pembangunan ruko Bromo Business center & Villa di Jalan Bromo, Kec. Medan Area, pada Jum'at (12/10) sekitar pukul 09.00 WIB.
Berdasarkan keterangan rekan kerja korban, Poing (27) ketika menemani korban yang dirawat di RS Muhammadiyah menceritakan bahwa kejadian yang menimpa korban saat ia sedang menimba air untuk mengaduk semen di lantai 3 ruko yang sedang dibangun tersebut.
"Dia (korban) lagi nimba air, tapi karena di lantai itu ada tumpahan air jadinya licin, jadi waktu mau nimba lagi ai terpeleset dan jatuh," jelas Poing.
Namun Diki sebelum nyemplung ke dalam sepsitenk, ia terlebih dahulu sempat bergantung, namun karena tangannya tidak lagi kuat menahan beban tubuhnya ia pun terjatuh dan menyemplung kedalan sepsitenk berisi air yang baru dibuat tersebut.Akibat kejadian tersebut , dagu pemuda yang baru bekerja selama 3 minggu itu pun robek, serta kaki kirinya terkilir dan juga mengalami ruka robek karena berbenturan dengan tepi sepsitenk yang cukup tajam ketika ia terjatuh.
Panik dengan kejadian itu, lima orang pekerja yang juga sedang berada dilantai 3 ruko tersebut pun langsung menyelamatkan korban dan mengeluarkannya dari dalam sepsitenk yang berisi air itu. Ketika diselamatkan korban sempat tak sadarkan diri selama lebih kurang lima belas menit.
Berdasarkan keterangan rekan kerja korban, Poing (27) ketika menemani korban yang dirawat di RS Muhammadiyah menceritakan bahwa kejadian yang menimpa korban saat ia sedang menimba air untuk mengaduk semen di lantai 3 ruko yang sedang dibangun tersebut.
"Dia (korban) lagi nimba air, tapi karena di lantai itu ada tumpahan air jadinya licin, jadi waktu mau nimba lagi ai terpeleset dan jatuh," jelas Poing.
Namun Diki sebelum nyemplung ke dalam sepsitenk, ia terlebih dahulu sempat bergantung, namun karena tangannya tidak lagi kuat menahan beban tubuhnya ia pun terjatuh dan menyemplung kedalan sepsitenk berisi air yang baru dibuat tersebut.Akibat kejadian tersebut , dagu pemuda yang baru bekerja selama 3 minggu itu pun robek, serta kaki kirinya terkilir dan juga mengalami ruka robek karena berbenturan dengan tepi sepsitenk yang cukup tajam ketika ia terjatuh.
Panik dengan kejadian itu, lima orang pekerja yang juga sedang berada dilantai 3 ruko tersebut pun langsung menyelamatkan korban dan mengeluarkannya dari dalam sepsitenk yang berisi air itu. Ketika diselamatkan korban sempat tak sadarkan diri selama lebih kurang lima belas menit.
Namun oleh Poing beserta salah seorang pekerja bangunan bernama Dana (18), langsung melakukan penyelamatan dengan menaikkan korban ke atas betor untuk dibawa ke RS Muhammadiyah guna mendapatkan perawatan yang intensif.Sedangkan Mandor korban, Juhardi alias Bambung (45) yang ditemui di halaman RS Muhammadiyah terkait kondisi pekerjanya itu mengatakan bahwasanya pihaknya akan menanggung biaya perobatan korban hingga sembuh sepenuhnya.
"Mengenai biaya perobatan saya dan toke akan menanggungnya sampai sembuh. Tapi gaji si korban juga akan tetap diberi walaupun sedang tidak bekerja, namun hanya dari saya pribadi saja, karena sebagai mandor harus tanggung jawab," jelasnya.
Namun ia membantah bahwasanya pekerjanya itu jatuh dari lantai 3 melainkan dari lantai dua. "Dia terpeleset dari lantai 2 bukan lantai 3. Kalau dari lantai 3 ya kondisinya ya gawatlah, bisa patah-patah tulangany," ucapnya.
Sementara itu, Diki yang usai mendapatkan perawatan yang intensif di RS Muhammadiyah selanjutnya dibawa orang tuanya untuk dirawat dikediamannya hingga sembuh dan dapat bekerja kembali.
"Mengenai biaya perobatan saya dan toke akan menanggungnya sampai sembuh. Tapi gaji si korban juga akan tetap diberi walaupun sedang tidak bekerja, namun hanya dari saya pribadi saja, karena sebagai mandor harus tanggung jawab," jelasnya.
Namun ia membantah bahwasanya pekerjanya itu jatuh dari lantai 3 melainkan dari lantai dua. "Dia terpeleset dari lantai 2 bukan lantai 3. Kalau dari lantai 3 ya kondisinya ya gawatlah, bisa patah-patah tulangany," ucapnya.
Sementara itu, Diki yang usai mendapatkan perawatan yang intensif di RS Muhammadiyah selanjutnya dibawa orang tuanya untuk dirawat dikediamannya hingga sembuh dan dapat bekerja kembali.
No comments:
Post a Comment